KIRIMAN KEPALA BABI DAN BANGKAI TIKUS KE TEMPO, SIMBOL KEMUNDURAN DEMOKRASI

Portalmadani.com || Mataram — Indonesia kembali dikejutkan dengan aksi teror intimidasi yang dialamatkan kepada redaksi Tempo.co. Pada Rabu, 19 Maret 2025, kantor Tempo.co di Jakarta menerima kiriman paket berupa kepala babi tanpa telinga. Selang beberapa hari, tepatnya pada Jumat, 22 Maret 2025, teror kembali terjadi dengan dikirimkannya enam bangkai tikus dengan kepala terpenggal. Hal ini membuat gaduh suasana kenegaraan juga berpotensi mengundang instabilitas dalam dunia pers.

“Kami dari Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI) HMI Cabang Mataram, menyebut teror ini sebagai upaya pembungkaman terhadap pers yang kritis dan simbol kemunduran demokrasi. Oleh karena itu kami mendesak aparat kepolisian untuk segera mengusut tuntas dan menangkap otak dari kasus ini,” Ujar Dir LAPMI HMI Cabang Mataram.

Direktur LAPMI Cabang Mataram juga mengecam keras aksi teror tersebut dan meminta semua pihak, terutama pemerintah untuk menghormati kebebasan pers dengan cara segera mengungkap dan menangkap otak dari kasus ini.

“Pers memiliki hak untuk mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan gagasan dan informasi,” tegas Fendy.

Teror yang dialami Tempo.co ini menambah daftar hitam atas kasus kekerasan terhadap jurnalis di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah jurnalis mengalami kekerasan fisik, intimidasi, dan bahkan pembunuhan.

“Maka kepolisian mesti mengambil langkah tegas dalam rangka memastikan kebebasan pers dari semua bentuk teror dan intimidasi. Jika tidak, kita semua tinggal menunggu dan menyaksikan kehancuran demokrasi,”tuturnya.

Kasus ini menjadi pengingat bahwa kebebasan pers di Indonesia masih rentan. Diperlukan komitmen kuat dari semua pihak, terutama pemerintah dan aparat penegak hukum, untuk melindungi kebebasan pers dan menjamin keamanan jurnalis dalam menjalankan tugas mulianya mengawal demokrasi.

“Kita meyakini demokrasi akan berkualitas, jika semua pihak lebih khususnya pemerintah berani untuk memastikan keamanan untuk jurnalis,” Tutupnya.

Share and Enjoy !

Shares

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.