Bima Corruption Watch ( BCW ) Akan Melaporkan Secara Resmi Dugaan Penyalahgunaan Dana BOS SMAN 1 Sanggar

Portalmadani.com || Bima — Sehubungan dengan adanya pengelontoran angaran dana batuan operasional sekola ( bos ) yang diduga mengunakan data fiktif, atau penyelewengan anggaran yang tidak sesuai dengan fakta data realisasi lapangan.
Bung Endri, salah satu mahasiswa jurusan ilmu hukum ummat memberikan kritikan pedas terhadap SMAN 1 Sanggar lewat bantuan pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang di duga disalahgunakan tanpa ada realisasi bentuk fisik yang rill di lapangan. Sedangkan bantuan dana BOS tersebut tetap di gelontorkan oleh pemerintah pusat tiap tahun lewat beberapa tahapan. Dari hasil temuan di lapangan, terjadi dugaan korupsi dana BOS yang di lakukan oleh kepala sekolah SMAN 1 Sanggar.
Dana BOS ini bersifat, Penyedia alat pembelajaran, pemilahan sarana dan prasarana, pembayaran guru honor dan pengembangan perpustakaan. Hal tersebut dapan di nilai dengan keadaan fakta lapangan yang tidak sesuai standar pelaksanaan dan regulasi yang ada. Bahkan dugaan dana BOS ini di salahgunakan sekaligus oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Data fiktif lapangan, hasil infestigasi tata pengelolaan dana bos di SMAN 1 Sanggar sama sekali tidak di realisasikan secara maksimal atau tepat sasaran. Hal itu bisa dilihat keadaan sekolah seperti ruang kelas atau kursi yang sama sekali tidak di perbaiki. Sedangkan tiap tahun anggaran dana bos tersebut tetap di cairkan oleh pemerintah pusat.” Pungkas Endri, mahasiswa ilmu hukum UMMAT.
Bukan hanya itu, kasus PIP juga jadi pembahasan yang serius di kalangan wali murid siwa SMAN 1 Sanggar. Siswa hanya sebatas hadir untuk tanda tangan pencairan saja sedangkan proses pencairan uang tersebut belum di terima langsung oleh penerima manfaat PIP. Ini juga menjadi temuan duggan tindak pidana korupsi yang telah di lakukan oleh kepala sekolah SMAN 1 Sanggar.
Salah satu wali murid berinisial M, merasa keberatan atas ulah oknum SMA Negeri 1 Sanggar yang telah diduga mengambil hak anaknya. Wali murid tersebut siap ikut prosedur hukum beserta dengan anaknya jika kasus ini sampai ke meja hitam atau pengadilan.
Wali murid tersebut melanjutkan, kasus ini harus di bongkar secara besar besaran supaya pihak sekolah tidak lagi melakukan hal yang sama terhadap siswa-siswi SMAN 1 Sanggar kedepan.
“Bahkan kita sebagai wali murid juga mendapatkan informasi pemotongan uang PIP untuk sumbangan bantuan pembangunan gedung sekolah, sedangkan pembangunan gedung sekolah ada pos masing-masing, Kita siap bawa kasus ini ke meja hukum tutupnya.” Ungkap wali Murid berinisial M, yang enggan disebut namanya.