Portalmadani.com || Mataram — Rakyat yg ada di NTB mayoritas petani lebih-lebih di daerah kabupaten Bima dan Dompu. ditengah arus krisisnya harga jagung semakin menjerit para petani jagung di NTB.

Menurutnya, ini menjadi hal yng sangat fundamental, tapi justru pemerintah hanya memberikan ilustrasi kosong serta minus harapan terhadap masyrakat petani jagung. Harga jagung semakin menurun dratis. Tentu saja ini adalah Maslah yang sangat krusial.

“harga jagung anjlok merupakan masalah serius bagi petani yang berakibat merugikan dan mengganggu perekonomian masyarakat. Sementara keputusan pemerintah pusat yaitu Kepala Badan Pangan Nasional No 18 tahun 2025 dengan Harga Pokok Penjualan (HPP) 5.500 per kilogram dan itu mesti harus dihormati juga sebagai landasan perusahaan atau Bulog, ironisnya keputusan HPP tak berlaku ditingkat petani juga tak ada pengawasan. Inikan membuat masyarakat merasa kecewa dan disiksa oleh harapan” Ujarnya.

Dibawah kendali kepemimpinan LMI gubernur NTB sekarang tidak ada sedikitpun tanda-tanda kepedulian dan melirik nasib petani jagung secara serius.

“Kita meyakini bahwa keadilan untuk petani jagung NTB tengah digadai dan diperkosa atasnama NTB Makmur Mendunia“, beber Ketua HMI Korkom Ummat.