HMI MPO Mataram Gelar Jihad Algoritma, Lawan Hoaks Penembakan Misterius

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI MPO) Cabang Mataram menegaskan komitmennya dalam melawan derasnya arus informasi palsu (hoaks) terkait isu penembakan misterius yang beredar di berbagai platform digital. Isu yang tidak terverifikasi ini dinilai berpotensi memicu keresahan sosial dan merusak kepercayaan publik terhadap kebenaran informasi.
Melalui gerakan yang mereka sebut “Jihad Algoritma”, HMI mengajak seluruh kader dan masyarakat untuk lebih kritis dalam menyaring informasi, serta tidak mudah terprovokasi oleh narasi-narasi yang tidak memiliki dasar fakta.
Ketua Umum HMI Cabang Mataram Sudirman, dalam keterangan resminya, menyatakan:
“Kami memahami bagaimana algoritma media sosial sering kali mempercepat penyebaran kabar bohong. Karena itu, jihad kami hari ini bukan dengan senjata, melainkan dengan literasi digital, penguatan algoritma kebenaran, dan sikap kritis atas setiap isu yang beredar.” ungkap Sudirman (5/9)
HMI menilai, hoaks penembakan misterius yang beredar tanpa bukti nyata hanyalah rekayasa informasi yang bertujuan mengganggu stabilitas sosial-politik. Oleh karena itu, HMI menyerukan:
Menolak segala bentuk Hoaks tentang isu penembakan Misterius yang tidak memiliki dasar fakta dan data yang jelas
Mengajak seluruh masyarakat untuk lebih kritis, selektif, dan tidak mudah terprovokasi oleh isu yang belum terverifikasi.
Berkomitmen menjadi garda terdepan dalam melawan Hoaks dengan menyebarkan informasi yang benar, edukatif, dan menenangkan masyarakat.
Menegaskan bahwa Hoaks adalah musuh bersama yang harus dilawan demi menjaga keutuhan bangsa, keamanan rakyat, dan martabat demokrasi di daerah.
HMI juga menegaskan bahwa jihad algoritma ini adalah bentuk perlawanan moral dan intelektual terhadap segala bentuk manipulasi informasi. Menurut mereka, generasi muda hari ini harus tampil sebagai garda terdepan melawan hoaks agar kebenaran tetap menjadi fondasi demokrasi.
Dengan spirit jihad algoritma, HMI berharap masyarakat lebih bijak dan selektif dalam mengonsumsi informasi, serta tidak terjebak dalam jebakan provokasi yang diciptakan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab. (Fen)