Kemerdekaan Bukan Panggung Pencitraan Kekuasaan : HMI Mataram Desak, Bongkar Pokir Siluman DPRD NTB
Mataram, (Portalmadani) — Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Mataram menegaskan bahwa semangat 17 Agustus bukanlah panggung pencitraan bagi elit kekuasaan. Di tengah gegap gempita perayaan, HMI mengingatkan adanya ironi besar: dugaan pokir siluman yang membelit DPRD NTB.
Ketua Umum HMI Mataram Sudirman, menyatakan kemerdekaan sejatinya adalah momentum untuk memerdekakan rakyat dari segala bentuk penjajahan, termasuk penjajahan gaya baru melalui perampokan anggaran rakyat.
“Kami melihat perayaan kemerdekaan di NTB justru berpotensi dijadikan alat pencitraan, sementara di sisi lain, ada aroma busuk dugaan pokir siluman yang mencederai marwah wakil rakyat,” tegasnya.
HMI menilai, pokir siluman adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanat konstitusi dan pengingkaran terhadap semangat perjuangan bangsa. Anggaran yang seharusnya untuk kesejahteraan rakyat, disulap menjadi bancakan kekuasaan.
“Ini bukan lagi soal hukum semata, tapi soal moral dan akhlak wakil rakyat,” tambahnya.
Dalam pernyataan resminya, HMI mendesak Kejaksaan Tinggi NTB untuk segera menuntaskan penyelidikan, mengumumkan nama-nama yang terlibat, dan menyeret seluruh oknum ke meja hijau.
“Jangan ada yang berlindung di balik seremonial kemerdekaan untuk menghapus jejak dosa politiknya,” ujar Sudirman
HMI juga menyerukan kepada seluruh kekuatan akar rumput dalam hal ini masyarakat NTB Umumnya, untuk mengawal kasus ini secara kritis.
“Kemerdekaan tanpa keberanian membongkar kebusukan hanyalah sandiwara. 17 Agustus harus menjadi momentum membersihkan DPRD NTB dari pengkhianat rakyat,” tutupnya. (Fen)
