Portalmadani.com || Bima — Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Tambora Diduga melakukan pungli atas pekerjaan yang dilakukan oleh UD. Bestari.

Pungutan liar ini dilakukan oleh beberapa oknum KPHP Tambora terhadap Pelaku Usaha UD. Bestari dlm melakukan aktifitas nya

Manajer UD. Bestari, Gunawan, mengeluhkan atas pelayanan dari KPHP Tambora yang selalu melakukan pungutan liar setiap proses pekerjaan.

“Baik saat pengecekan potensi lahan,dan Cek penebangan maupun dlm membuat berita acara Setiap Kali muat, masing-masing diminta uang” Tandas Gunawan kepada media portalmadani.com, Selasa (01/10/2024).

Proses pungutan liar ini sudah lama terjadi dalam internal KPHP Tambora terhadap UD. Bestari yang memiliki ijin usaha industri primer hasil hutan kayu (IUIPHHK) di wilayah Tambora Kab Bima

Gunawan menjelaskan, sejak Tahun 2022 – 2023 sampai Dengan Sekarang,UD. Bestari sudah memberikan kontribusi banyak ke daerah lewat PAD yang mencapai hampir Rp.100.000.000.

Disisi lain, pembayaran itu lebih banyak dilakukan lewat oknum petugas KPHP Tambora.

“Dan ada beberapa bukti transaksi yg di transfer langsung ke rekening bendahara Dinas LHK Propinsi NTB. Kalau di hitung-hitung totalnya sudah hampir ratusan juta” Ungkap Gunawan.

Lebih lanjut, Manajer UD Bestari, Gunawan, menjelaskan dalam waktu dekat pihak UD. Bestari akan melakukan pengecekan ke Dinas LHK Provinsi NTB untuk memastikan uang yang dititip lewat oknum KPHP Tambora, untuk pembayaran retribusi pengolahan kayu.

“Apakah benar-benar masuk di kas bendahara Dinas LHK NTB apa tidak” Ujar nya.

“Kalaupun uang yang dititipkan tidak masuk dalam rekening bendaraha Dinas LHK Provinsi NTB. Kami akan menempuh jalur hukum dan menuntut ganti rugi atas tindakan dan pelayanan yang tidak semestinya” pungkas Manajer UD. Bestari kepada media portalmadani.com.

Sebagai informasi, wilayah kelola KPHP Tambora secara geografis terletak antar 117⁰- 500⁰ BT-118⁰ 150 Bujur Timur dan 8⁰ 5 ‘ 0 LS-8⁰ 30⁰ ‘ 0″ Lintang Selatan.

Adapun secara administrasi pemerintahan, wilayah belola KPHP Tambora terletak pada dua wilayah babupaten, yaitu: 1. Kabupaten Dompu yang meliputi 4 hecamatan dan 12 desa dan 2. Kabupaten Bima yang meliputi dua kecamatan dan 12 desa Provinsi Nusa Tenggara Barat.