Muh. Erwin, S.IP., M.IP Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Bima : Dirgahayu Republik Indonesia ke-80

Kabupaten Bima – Peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia menjadi momentum reflektif bagi seluruh komponen bangsa untuk meneguhkan komitmen kebangsaan. Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Bima, Muh. Erwin, S.IP., M.IP, dalam pernyataannya menekankan bahwa kemerdekaan bukan hanya simbol historis, melainkan instrumen transformasi sosial, politik, dan ekonomi yang harus diisi dengan kerja nyata.

Menurut Muh. Erwin, kemerdekaan adalah capaian kolektif yang diperoleh melalui perjuangan panjang para pendiri bangsa. Ia menegaskan bahwa generasi saat ini memiliki kewajiban konstitusional dan moral untuk mengaktualisasikan nilai-nilai kemerdekaan dalam bentuk pembangunan yang berorientasi pada keadilan sosial.

“Kemerdekaan harus dimaknai sebagai energi pembangunan yang berkelanjutan. Tugas kita adalah menjaganya, mengisinya, dan memastikan bahwa kemerdekaan hadir dalam wujud kesejahteraan bagi seluruh rakyat,” ungkap ketua DPC PPP Kabupaten Bima













“Membangun bangsa tidak dapat dimulai dari pusat semata, melainkan harus tumbuh dari akar – yakni desa. DPRD berperan untuk mengawasi agar setiap program pembangunan di Kabupaten Bima terimplementasi secara efektif, transparan, dan berpihak pada rakyat,” tegasnya.

“Setiap rupiah anggaran publik harus dikelola secara bertanggung jawab. Kami berkomitmen memastikan bahwa pembangunan di Kabupaten Bima berjalan sesuai rencana, berorientasi pada pemerataan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” jelasnya.

Sebagai lembaga legislatif daerah, DPRD memiliki fungsi strategis dalam proses checks and balances. Muh. Erwin menegaskan bahwa fungsi pengawasan DPRD tidak boleh dipahami sebatas administratif, melainkan sebagai instrumen demokrasi yang menjamin akuntabilitas pembangunan.

fungsi DPRD tidak boleh dipahami sebatas administratif, melainkan sebagai instrumen demokrasi yang menjamin akuntabilitas pembangunan.


Di sisi lain, Muh. Erwin memberikan penekanan pada ancaman narkotika sebagai variabel destruktif dalam pembangunan manusia. Menurutnya, investasi terbesar bangsa adalah generasi muda, sehingga segala bentuk ancaman yang merusak mereka harus ditangkal secara sistematis.

“Narkotika adalah musuh peradaban. Jika kita lengah, maka masa depan bangsa akan terancam. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Bima untuk bersinergi dalam pemberantasan narkotika, membangun sistem sosial yang sehat, serta menciptakan generasi emas yang berkarakter, cerdas, dan produktif,” serunya.

Menutup pernyataannya, Muh. Erwin mengingatkan bahwa semangat kemerdekaan harus menjadi etos kolektif dalam menghadapi dinamika global dan tantangan pembangunan.

“Kita tidak boleh hanya menjadi penikmat kemerdekaan, tetapi harus menjadi penggerak pembangunan. Mari jadikan Kabupaten Bima sebagai lokus perubahan, tempat di mana nilai-nilai kemerdekaan diwujudkan melalui kerja keras, persatuan, dan inovasi demi Indonesia yang berdaulat, adil, dan sejahtera,” tutupnya.

Share and Enjoy !

Shares

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.