Rumah Sakit Jiwa NTB, Tender Ikut Sakit Jiwa?

Opini; Ardiansyah (Direktur NasPol NTB)

Portalmadani.com || Mataram — Apakah sekarang logika dalam tender sudah ikut terguncang seperti pasien di Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma? Bagaimana mungkin sebuah perusahaan yang awalnya di peringkat kelima bisa melesat jadi pemenang, hanya karena yang lain “tiba-tiba” gugur? Apa ini seleksi administrasi atau seleksi rasa pertemanan?

Apakah membuang penawaran hanya 2% dari pagu itu masih disebut bersaing? Bukankah biasanya peserta tender membuang 5 hingga 15 persen? Atau jangan-jangan ini memang tender penuh perasaan, bukan hitungan angka? Mungkin juga kita yang kurang paham karena rupanya tender pemerintah sekarang lebih ditentukan oleh silsilah daripada proposal.

Dan CV Graha Utama ini, siapa sih sebenarnya? Apa benar mereka hanya berbekal dokumen atau juga berbekal koneksi? Benarkah kabar burung soal adanya “keluarga penguasa” yang jadi malaikat pelindung? Atau memang kebetulan saja nasib baik selalu berpihak pada yang “berdarah biru”?

Kalau begini caranya, jangan-jangan yang perlu dirawat di gedung NAPZA itu bukan Cuma pasien, tapi juga sistem pengadaannya. Atau setidaknya logika publik yang mulai lelah memahami bagaimana uang rakyat diputar dengan akal-akal pendek.

Share and Enjoy !

Shares

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.