Portalmadani.com || Mataram — Mendekati waktu pemilihan kepala Daerah Mulai dari Gubernur, Bupati dan Walikota di Nusa Tenggara Barat penyebaran informasi bohong ( Haditsul Ifki ) oleh tangan-tangan nakal yang tak bertanggung jawab mengalami peningkatan yang begitu drastis, berdasarkan informasi hasil diberbagai lembaga survei.

Ditengah maju mundurnya situasi politik demokrasi, Hal ini tentu berdampak buruk dan menjadi bumerang juga memperparah proses perjalanan demokrasi di NTB.

Ketua umum HMI MPO Kota Mataram, Sudirman, menuturkan bahwa dalam menjaga dan mengawal perjalanan demokrasi daerah NTB tugas kita bersama, bukan hanya pemerintah, beserta pihak lain dari negara.

“Menjaga Demokrasi itu tugas bersama. Sebab ketika demokrasi berhasil kita jaga dengan baik maka barang pasti distribusi kebijakan tentu akan bermuara pada kebaikan bersama pula” Tandas Sudirman kepada media portalmadani.com melalui via WhattsApp, (23/09/2024).

Menurutnya, Informasi palsu atau hoaks merupakan salah satu langganan pada konteks tahun-tahun politik, yang tentu hadir dan didesain secara sistematis sebagai upaya untuk memanipulasi dan memutarbalikkan juga mengubur fakta yang sesungguhnya. Maka Jihad Algoritma melawan hoaks adalah tugas dan keharusan bersama.

Untuk itu, Ketua umum HMI MPO Mataram, Sudirman, mengajak semua elemen untuk melebur dan terlibat totalitas untuk sama-sama jihad memerangi kejahatan melalui dunia digital, salah satunya dengan cara memperbanyak literasi media melawan hoaks juga memastikan diri sendiri untuk tidak menjadi pelaku penyebaran informasi hoaks.